Mendesain Dashboard Keperawatan
8 04 2013 Istilah dashboard sebenarnya lebih populer digunakan oleh kendaraan bermotor. Tapi akhir-akhir ini banyak digunakan juga oleh organisasi, tidak ketinggalan pelayanan kesehatan. Program EMAS (Ekspanding Maternal Antenatal Survival) untuk penurunan angka kematian ibu dan anak, juga mempopulerkan sistem ini untuk evaluasi berkelanjutan pelaksanaan program itu.Dashboard adalah suatu cara untuk menampilkan hasil pengukuran dari informasi yang kritis atau mengancam “nyawa”, dalam sebuah bentuk daftar ringkasan sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan secara cepat dan efektif.
Bagaimana fungsi Dashboard yang dipakai oleh sebuah kendaraan, kita bisa lihat dari gambar-gambar berikut:
Fitur dan kelengkapan sebuah Dashboard sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dari kendaraan tersebut.Vespa tahun 1966, dashboardnya cukup sederhana, indikatornya hanya kecepatan dari motor tersebut.
Tapi untuk kebutuhan motor balap selevel Suzuki Hayubasa tahun 2009, tidak cukup hanya sekedar indikator kecepatan.
Dia membutuhkan indikator kecepatan kerja mesin, indikator temperatur mesin, indikator bahan bakar, mungkin indikator posisi gigi dan lain lain.
Lain lagi Dashboard mobil. Kelengkapan fitur dan fungsi tentu akan lebih banyak dibanding dengan dashboard motor. Ada indikator pintu sudah tertutup dengan benar atau belum, ada indikator sitebelt sudah terpasag dengan benar atau belum, indikator rem dan lain lain.
Bagaimana dengan Dashboard pesawat? Waoow…….jauh lebih rumit tentunya.
Naah sistem kerja dashboard inilah yang kemudian di adopsi oleh pelayanan kesehatan untuk program EMAS dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan anak. Banyak sedikitnya indikator dashboard dipengaruhi oleh seberapa besar cakupan atau point yang akan dijadikan kerangka evaluasi.
Kata kunci dari penyusunan dashboard ada beberapa hal yaitu :
- Berisi informasi kritis atau Key Performance Indicator.
- Berbentuk daftar atau ringkasan.
- Dapat dilihat, dibaca dan dimengerti dengan cepat.
- Digunakan untuk pengambilan keputusan.
Layaknya dashboard kendaraan untuk bahan bakar, ketika sudah mencapai level merah, artinya bahan bakar tersebut sudah dalam posisi kritis untuk segera diisi ulang.
Dashboard Keperawatan
Melihat fungsinya yang cukup baik dalam menampilkan hasil evaluasi, maka kami menyusun dashboard untuk pelayanan keperawatan di rumah sakit. Tidak terlalu sulit bagi kita ketika sistem yang akan kita evaluasi itu sudah berjalan atau setidaknya sudah dipahami oleh kita.
Informasi yang ditampilkan dalam dashboard terdiri dari tiga kriteria yaitu atifitas, worksforce dan indikator.
Untuk aktifitas, kami menampilkan dua aktifitas besar yang sudah sama-sama dipahami dan diimplementasikan oleh teman-teman perawat, yaitu persiapan Akreditasi versi 2012 dan SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional). Sedangkan Worksforce kami menampilkan dengan hitung-hitungan real yang ada di rumah sakit kami. Sedangkan untuk indikator kami menampilkan IMKK, SPM, IMK RS dan lain-lain.
Selengkapnya adalah sbb :
Aktifitas (Akreditasi dan SP2KP)
- Admission Care
- Assessment pasien
- Pendidikan Kesehatan (penyakit, pengobatan, nutrisi, manajemen nyeri, rehabilitasi)
- Pendidikan hak pasien
- Discharge Planning
- Rencana harian
- Rencana bulanan
- Memimpin Operan
- Indikator Mutu Keperawatan Klinik
- Supervisi berjenjang
- Survey kepuasan pelanggan
- Survey kepuasan perawat
- Penilaian kinerja staf
- Rapat keperawatan
- Case converence
- Morning meeting
- Pre dan post converence
- Shift pagi
- Shift sore
- Shift malam
- BOR
- ALOS
- TOI
- Patient Safety (Decubitus, Kesalahan pemberian obat, Pasien jatuh, Cedera restrain, Identifikasi pasien)
- Keterbatasn diri
- Kepuasan pasien dan keluarga
- Kepuasan perawat
- Penanganan cemas
- Kenyamanan ( tata laksana nyeri, discharge planning)
- Angka infeksi nosokomial (flebitis dan HAP)
- Pulang paksa
- Meninggal lebih dari 12 jam
- Kelengkapan status pasien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar