MAKALAH
SISTEM INFORMATIKA KEPERAWATAN
Tugas
Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah Sistem Informatika Kesehatan
DISUSUN
OLEH :
DEWI
MAJYANAH YASHAR
NIM
: 011023116
PROGRAM
STUDI SI KEPERAWATAN
STIKES BINA PERMATA MEDIKA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat
menyelesiakan makalah ini. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informatika Kesehatan.Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit untuk saya dalam menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
(1).Bapak
Akhmad Mukhsin , S.T, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu
,tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini ;
(2).Rekan-rekan
sepekerjaan di bagian Cendana 1 RSUD Kota Tangerang yang telah memberi dukungan
baik moril maupun materiil ;
(3).Orang
tuaku dan suamiku yang terhormat, yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil untuk mewujudkan cita-citaku ;
(4).Sahabat-sahabatku,
serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan semua
rekan- rekan STIKES BINA PERMATA MEDIKA.
Akhir
kata, saya berharap Alloh SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu .Semoga makalah ini
membawa manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan.
Tangerang,
5 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3.Tujuan Masalah...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
2.1.Pengertian Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan......................... 4
2.2.Keuntungan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan Berbasis
Komputer............................................................................................... 5
2.3.Faktor-Faktor Pendukung dan
Penghambat Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan....................................................................... 5
2.4.Kecenderungan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan
Di Indonesia........................................................................................... 7
2.5.Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan............................ 8
2.6.Program-Program Yang dirancang dan
dipersiapkan Dalam Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan...................................................... 10
2.7.Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Informasi Manajemen
Keperawatan ......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan............................................................................................. 17
3.2.Saran ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini , sistem
informasi berperan sangat penting. Dengan menguasai tehnologi , kita memiliki
modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Banyak
tuntutan masyarakat terhadap dunia tehnologi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.Salah satunya di bidang kesehatan sehingga Rumah
sakit khususnya perawat dituntut meningkatkan kinerja dan daya saing dengan
harapan dapat memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu dan profesional.Manfaat
Dokumentasi Keperawatan yang
terkomputerisasi berdasarkan hasil suatu studi yang diselenggarakan di University
Medical Center Heidelberg selama 18 bulan.hasil dari studi menunjukkan adanya
suatu peningkatan yang penting tentang kuantitas dan kualitas dokumentasi.Pada
penelitian yang dilakukan di Taiwan terkait Asuhan Keperawatan berbasis
komputer didapatkan bahwa tehnologi komputer yang dirancang untuk merampingkan
pekerjaan perawat dalam penyusunan rencana perawatan, selain itu dapat
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman perawat, penilaian terhadap masalah
pasien serta strategi perawatan sehingga efek tehnologi digunakan pada
dokumentasi atau pola perilaku mungkin layak dieksplotasi lebih lanjut.Sistem
Informasi Keperawatan sangat menentukan kualitas asuhan keperawatan.
Dunia
keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata
pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat
cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti
di keperawatan (Jasun, 2006). Di Indonesia pelaksanaan asuhan keperawatan
sering menjadi masalah, banyak perawat yang belum melakukan pelayanan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan.Pelaksanaan asuhan keperawatan
juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap (Hariyati, 1999). Tenaga
perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat
harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai
pengkajian sampai dengan evaluasi. Oleh karena itu dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme
pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses
keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan ?
1.2.2 Apakah Keuntungan Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan Berbasis
Komputer ?
1.2.3 Apakah Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan di Indonesia ?
1.2.4 Bagaimana Kecenderungan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan di
Indonesia
?
1.2.5 Bagaimana Aplikasi Sistem informasi Manajemen
Berhubungan Dengan
Sistem
Informasi keperawatan di Rumah Sakit ?
1.2.6 Bagaimana Program-Program Dalam Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan ?
1.2.7 Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Sisten
Informasi Manajemen Keperawatan ?
1.3 Tujuan
Masalah
Tujuan Umum adalah Untuk mendukung Mata Kuliah Sistem
Informasi Kesehatan.
Tujuan Khusus adalah :
1.3.1 Mengetahui Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan
1.3.2 Mengetahui Keuntungan Sistem Informasi Manajemen
Bebasis Komputer
1.3.3 Mengetahui
Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan di
Indonesia
1.3.4 Mengetahui Sistem Informasi Manejemen Keperawatan di Indonessia
1.3.5 Mengetahui Aplikasi Sistem Informasi Keperawatan
di Indonesia
1.3.6 Mengetahui Program – Program Dalam Sistem
Informasi Manajemen
Keperawatan
1.3.7 Mengetahui Kelebihan dan
Kekurang Sistem Informasi Keperawatan
Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informatika
Manajemen Keperawatan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah rangkaian
kegiatan atau komponen pengumpulan data yang satu sama lain berkaitan dalam
mengolah data kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan yang akurat, cepat dan bermutu (Hafizurachman, 2000).
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Sistem informasi mempunyai komponen-komponen yaitu proses, prosedur, struktur
organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier dan rekanan (Eko,
2001)
Sistem Informasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Sistem Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur
organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan.
(Eko,I. 2001).Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi
dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses
pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh
Hariyati, RT., 1999). Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine,
1995 dikutip oleh Hariyati, RT , 1999) .Sistem informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung
proses pengambilan keputusan,mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan
baru, meningkatkan kualitas,efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan
menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
untuk suatu organisasi.Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang
dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan.
2.2 Keuntungan Sistem Informasi Manajemen
Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan mempunyai banyak
keuntungan jika dilihat dari segi efisien dan produktivitas. Beberapa keuntungan
menggunakan sistem informasi manajemen keperawatan adalah meningkatkan kualitas dokumentasi,
meningkatkan kualitas asuhan, meningkatkan produktifitas kerja, memudahkan
komunikasi antara tim kesehatan, memudahkan dalam mengakses informasi,
meningkatkan kepuasan kerja perawat, perawat memiliki waktu lebih banyak untuk
melayani pasien, menurunkan Hospital Cost, menurunkan Lost of data and information, mencegah Redundancy
(Kerangkapan Informasi).Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat
menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan atau keputusan di
keperawatan /Decision support system dan
Executive information system (Eko, 2001). Informasi asuhan keperawatan
dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam
menghitung pemakaian tempat tidur, BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan
budget keperawatan . Data yang akurat pada keperawatan dapat digunakan untuk
informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem informasi asuhan keperawatan
juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khusus dan
riset kesehatan pada umumnya.
2.3 Faktor
Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Sistem Informasi Manejemen keperawatan di
Indonesia
Sistem informasi manajemen (SIM)
berbasis komputer banyak kegunaannya, namun pelaksanan SIM di Indonesia masih
banyak mengalami kendala.
2.3.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan
SIM Keperawatan di Indonesia yaitu :
a. Adanya perusahaan (yang dikelola
oleh profesi keperawatan) yang menawarkan produk SIM keperawatan yang siap
pakai untuk diterapkan di Rumah Sakit. Sekalipun memiliki harga yang cukup
tinggi tetapi keberadaan perusahaan ini dapat mendukung pelaksanaan SIM
keperawatan di beberapa rumah sakit yang memiliki dana cukup untuk membeli
produk tersebut.
b. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang
mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas.
Undang-undang ini merupakan bentuk perlindungan hukum atas dokumen yang
dimiliki pusat pelayanan kesehatan, perusahaan atau organisasi.
c. Aspek etik karena sistem ini
semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga kerahasiaan data pasien. Hanya
orang-orang tertentu saja yang boleh mengakses data melalui SIM ini, misalnya
dokter, perawat, pasien sendiri.
2.3.2 Faktor Penghambat
Pelaksanaan SIM Keperawatan di Indonesia
yaitu :
a.Untuk memutuskan menerapkan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan berbasis komputer tidak terlalu mudah. Hal ini
kerena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil keputusan atau
kebijakan bukan dari profesi perawat , sehingga seringkali keputusan tentang
pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan dimentahkan lagi
karena tidak sesuai dengan keinginan pengambil keputusan.Pihak manajemen rumah
sakit masih banyak yang mempertanyakan apakah SIM keperawatan ini akan
berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan kualitas
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
b. Ketidaksiapan Sumber Daya Manusia
keperawatan
Ada banyak sumber daya manusia di institusi
pelayanan kesehatan yang belum siap menghadapi sistem komputerisasi, hal ini
dapat disebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem
informasi teknologi yang sedang berkembang. Pemahaman yang kurang tentang
manfaat SIM menjadi salah satu faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
c.Faktor Sumber Dana
Sebagaimana kita tahu bahwa untuk
mendapatkan sistem informasi manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan
di rumah sakit, membutuhkan biaya yang cukup besar . Masalahnya sekarang, tidak
setiap rumah sakit memiliki dana operasional yang cukup besar, sehingga
seringkali SIM keperawatan gagal diterapkan karena tidak ada sumber dana yang
cukup. Aspek keempat adalah kurangnya fasilitas Information technology yang
mendukung. Pelaksanaan SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak perangkat
keras atau unit komputer untuk mengimplementasikan program tersebut.
2.4. Kencenderungan
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan di Indonesia
a.Semakin tingginya beban kerja perawat di rumah sakit menuntut adanya suatu
sistem teknologi informasi yang mampu mengatasinya.
b.Tuntutan adanya dokumentasi keperawatan yang lengkap dengan hanya
menggunakan cara manual tulisan tangan selama ini hanya menambah beban kerja
perawat dan semakin mengurangi jumlah waktu perawat bersama pasien. Sangat
tepat apabila SIM keperawatan bisa diaplikaskan.
c.Sistem informasi keperawatan di luar negeri sudah modern dan canggih dengan
memanfaatkan sistem teknologi informatika, sehingga perawat di luar negeri
mampu bekerja secara efisien dan dan berkualitas tinggi. Kondisi tersebut
diharapkan mampu diikuti oleh perawat di Indonesia.
d.Perlunya keperawatan di Indonesia memiliki sistem informasi manajemen
keperawatan dalam melakukan pelayanan kepada pasien di rumah sakit, sehingga
perawat bisa bekerja lebih efektif dan efisien.
e.Pelaksanaan proses asuhan keperawatan akan lebih cepat, efektif dan efisien
dengan menggunakan SIM.
f.Diharapkan hari rawat pasien lebih cepat karena interaksi pasien-perawat
lebih banyak sehingga tujuan asuhan keperawatan lebih cepat tercapai
g.Profesionalisme perawat akan semakin meningkat dan pengakuan kesetaraan
antara profesi perawat dengan medis akan lebih baik.
h.Citra perawat di masyarakat dan diantara profesi lain akan semakin baik.
i.Penggunaan SIM keperawatan akan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
.
2.6.
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keperawatan di Indonesia
Di Indonesia telah dikembangkan
Sistem Informasi Keperawatan bahkan telah diaplikasikan di salah satu rumah
sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, Rumah Sakit Fatmawati, Rumah
Sakit Islam Pondok Kopi dan Rumah Sakit Charitas Palembang.
a.Di RS Fatmawati Jakarta, sejak
tahun 2002 mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berupa SIM keperawatan.
Sistem pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi sudah mulai
diimplementasikan sejak tahun 2004. Sistem Informasi Manajemen keperawatan ini
baru sebatas menentukan rencana keperawatan.
b. Di RS Charitas Palembang, sistem
dokumentasi keperawatan terkomputerisasi mulai dikembangkan sejak tahun 2002.
c. Di RSUD Banyumas sistem
pendokumentasian ini baru menerapkan dengan sistem NIC-NOC.
d. Di RSUD Cengkareng Jakarta baru sebatas
pelaksanaan Clinical pathway. Dalam penelitian Isro (2009) mencoba merancang
pengembangan sistem asuhan keperawatan stroke di ruang stroke Rumah Sakit Islam
Cempaka Putih suatu gambaran rancangan pengembangan sistem informasi yang dapat
menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat, meningkatkan keselamatan
pasien, memenuhi kebutuhan pasien dengan tingkat ketergantungan yang tinggi
serta dapat mendukung tindakan keperawatan yang tepat.
Keunggulan sistem ini adalah :
1. Memudahkan pengelola data dalam
proses pengolahan/analisis data.
2. Proses dilakukan secara otomatis.
3. Informasi yang disajikan lebih
cepat dan akurat.
4. Terhindar dari masalah duplikasi
data, data tidak lengkap dan data hilang karena adanya basis data
5. Tampilan report lebih menarik
karena disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
6. Implementasi lebih efektif karena
adanya sistem monitoring
Kelemahan Sistem ini adalah :
1. Sistem yang diusulkan untuk saat
ini hanya terbatas pada ruang rawat stroke centre saja, masih diperlukan
pengembangan selanjutnya.
2. Sepenuhnya mengandalkan tenaga
komputer sebagai basis data,bila tenaga listrik tidak mendukung, sistem akan
lumpuh
3. Prototype ini masih perlu
penyempurnaan-penyempurnaan sesuai metode prototyping, melalui penyesuaian
interface dan penambahan keluaran yang sesuai kebutuhan pemakai.
2.5
Program-Program yang dirancang dan
dipersiapkan dalam Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang
dalam SIM Keperawatan antara lain :
a. Standar
Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar
Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North
American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu
pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan
mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan
oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah
dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi
Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar
evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing
Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.
b.Standart
Operating Procedure (SOP)
Standart Operating
Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar
asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah
uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii
rumah sakit. Dalam sistem, discharge
planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien
pulang.
d. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh
program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e. Pembuatan angka kredit
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah
pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan
Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk
menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit
banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan,
angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara
otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.
f.Daftar diagnosa
keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem
berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan
bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.
g. Laporan
Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan
perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan
pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang
kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan
alat bantu operan shift.
h. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem
informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di
ruang tersebut.
i.Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume
keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat
untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika
pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak
saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
j.Daftar
SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah
berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari
penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak
lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem
informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah
dibuat.
k.Presentasi Kasus On
Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien
dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di
ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawa
l.Mengetahui
Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan
perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
m.Monitoring Tindakan
Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen
perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas
keperawatan apa
n.Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang
telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang
akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
o. Monitoring Pasien
oleh Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh
Kepala Ruang dapat dilakukan ketika Kepala Ruang sedang rapat di ruang
converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan
dalam penerapan SIM Keperawatan ialah :
a.Hard Ware
Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing
ruang implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
b. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah
dibuat..
c.Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan
data-data saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book
diharapkan pengkajian menjadi valid.
d. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan
Note Book dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan
wireless.
e.Soft Ware
Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
f.Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi
perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book
ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang
cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
g.Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang
tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar
internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular
disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.Pendokumentasian
keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun
perawat umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal
pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus
menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan membutuhkan waktu
banyak untuk mengisinya. Permasalahan
lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga
sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara tertulis
dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu pendokumentasian
secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk
pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.
2.7.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Kelebihan SIM Keperawatan yaitu :
a.Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode pendokumentasian asuhan keperawatan saat
sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang sebelumnya manual, bergeser
kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen.
b.Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak
hanya bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat
menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System (Eko,I. 2001).
c. Manfaat sistem informasi dalam keperawatan
(Malliarou & zyga, 2009):
- Lebih banyak
waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station
- Mengurangi
penggunaan kertas
- Dokumentasi
keperawatan secara automatis
d. Standar yang sama dalam perawatan (proses
keperawatan)
- Mengurangi
biaya
- Kualitas
pelayanan keperawatan dapat di ukur
Kekurang Sistem Informasi Manajemen Keperawatan yaitu
:
a. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang
menguasai teknologi informasi.
b.Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang
lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
c.Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara
cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga
ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
d.Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan
programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
e.Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk
mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan
mereka.
f.Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem
informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan
kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung
sendiri).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan
antara lain :
- Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
- Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan atau pengambil keputusan di keperawatan
- Pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian.
3.2 Saran
Diperlukan suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah
dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito. (1985). Nursing diagnosis
application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,. Philadephia .
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan
aspek hukum dari perawat
dan karakteristik perawat terhadap
kualitas dokmentasi keperawatan di RS.Bhakti Yudha, Tidak
dipublikasikan
Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan
Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan Di Banyumas
Alfitri. (2006). Peningkatan
Kualitas Dokumen Keperawatan Melalui Penggunaan Aplikasi Pendokumentasian
Berbasis Komputer. http://www.fik.ui.ac.id/pkko tanggal 24 Oktober 2010
Hariyati. (1999). Sistem
Informasi Keperawatan Berbasis Komputer Sebagai Salah Satu Solusi Meningkatkan
Profesionalisme Keperawatan. http://fikunpad.unpad.ac.id/?p=203 tanggal 21
Oktober 2010
Hasna, F. ( 2009). Nursing
Information Systems In Jordan. International Journal of Nursing Practice, 15, 69–73. http://www.ebscho.com tanggal 24
Oktober 2010
Indirajit. (2001). Pengantar
Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi. Gramedia : Jakarta
Isro. (2009). Pengembangan
Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Stroke Di Ruang Stroke Center Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih . Tesis
tidak dipublikasikan. Depok : FKM UI
Kadir. (2003). Pengenalan
Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta
LEE. (2006). Nurses’
perceptions of their documentation experiences in a computerized nursing care
planning system. Journal of Clinical Nursing, 15, 1376–1382. http://www.ebscho.com tanggal 30 September 2010
Mahler, C. A., Elske; Wagner, Andreas; Tautz,
Angelika; Happek, Torsten; Hoppe, Bettina; Eichstädter, Ronald. (2007). Effects of a Computer-based Nursing
Documentation System on the Quality of Nursing Documentation. Journal Of Medical system Volume 31, Number 4, , pp.
274-282(279).http://www.ingentaconnect.com/content/klu/joms/2007/ 00000031/
00000004/ 00009065, 24 Oktober 2010
Murphy, J. (2010). Nursing
Informatics: The Intersection of Nursing, Computer, And Information Sciences. Nursing Economics, Vol. 28 No. 3.
http://www.ebscho.com tanggal 30 September 2010
Sitorus R. (2006). Model
Praktik Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. EGC : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar