Senin, 16 Januari 2017

SISTEM INFORMATIKA KEPERAWATAN



          MAKALAH SISTEM INFORMATIKA KEPERAWATAN

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Sistem Informatika Kesehatan




DISUSUN OLEH :
DEWI MAJYANAH YASHAR
NIM : 011023116



PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
 STIKES BINA PERMATA MEDIKA
2016











KATA PENGANTAR

              Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesiakan makalah ini. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informatika Kesehatan.Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit untuk saya dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
(1).Bapak Akhmad Mukhsin , S.T, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu ,tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini ;
(2).Rekan-rekan sepekerjaan di bagian Cendana 1 RSUD Kota Tangerang yang telah memberi dukungan baik moril maupun materiil ;
(3).Orang tuaku dan suamiku yang terhormat, yang telah memberikan dukungan moril dan materiil untuk mewujudkan cita-citaku ;
(4).Sahabat-sahabatku, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan semua rekan- rekan STIKES BINA PERMATA MEDIKA.
              Akhir kata, saya berharap Alloh SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu .Semoga makalah  ini membawa manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan.


                                                                                    Tangerang, 5 Desember 2016

                                Penulis                            
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I    PENDAHULUAN................................................................................ 1
         1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
         1.2.Rumusan Masalah.................................................................................. 2
         1.3.Tujuan Masalah...................................................................................... 3
BAB II  PEMBAHASAN.................................................................................... 4
         2.1.Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keperawatan......................... 4
         2.2.Keuntungan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Berbasis
               Komputer............................................................................................... 5
         2.3.Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Sistem Informasi
               Manajemen Keperawatan....................................................................... 5
         2.4.Kecenderungan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
               Di Indonesia........................................................................................... 7
         2.5.Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keperawatan............................ 8
         2.6.Program-Program Yang dirancang dan dipersiapkan Dalam Sistem
               Informasi Manajemen Keperawatan...................................................... 10
         2.7.Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen
               Keperawatan ......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
         3.1.Kesimpulan............................................................................................. 17
         3.2.Saran ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18























                                                            BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
              Dalam  era globalisasi sekarang ini , sistem informasi berperan sangat penting. Dengan menguasai tehnologi , kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Banyak tuntutan masyarakat terhadap dunia tehnologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan tehnologi.Salah satunya di bidang kesehatan sehingga Rumah sakit khususnya perawat dituntut meningkatkan kinerja dan daya saing dengan harapan dapat memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu dan profesional.Manfaat Dokumentasi  Keperawatan yang terkomputerisasi berdasarkan hasil suatu studi yang diselenggarakan di University Medical Center Heidelberg selama 18 bulan.hasil dari studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang penting tentang kuantitas dan kualitas dokumentasi.Pada penelitian yang dilakukan di Taiwan terkait Asuhan Keperawatan berbasis komputer didapatkan bahwa tehnologi komputer yang dirancang untuk merampingkan pekerjaan perawat dalam penyusunan rencana perawatan, selain itu dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman perawat, penilaian terhadap masalah pasien serta strategi perawatan sehingga efek tehnologi digunakan pada dokumentasi atau pola perilaku mungkin layak dieksplotasi lebih lanjut.Sistem Informasi Keperawatan sangat menentukan kualitas asuhan keperawatan.
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Di Indonesia pelaksanaan asuhan keperawatan sering menjadi masalah, banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan.Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap (Hariyati, 1999). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan. 
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian  Sistem Informasi Manajemen Keperawatan ?
1.2.2 Apakah Keuntungan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Berbasis
         Komputer ?
1.2.3 Apakah Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Sistem Informasi
         Manajemen Keperawatan di Indonesia ?
1.2.4 Bagaimana Kecenderungan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan  di
         Indonesia ?
1.2.5 Bagaimana Aplikasi Sistem informasi Manajemen Berhubungan Dengan
         Sistem Informasi keperawatan di Rumah Sakit ?
1.2.6 Bagaimana Program-Program Dalam Sistem Informasi
         Manajemen Keperawatan ?
1.2.7 Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Sisten Informasi Manajemen Keperawatan ?
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan Umum adalah Untuk mendukung Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan.
Tujuan Khusus adalah :
1.3.1 Mengetahui Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
1.3.2 Mengetahui Keuntungan Sistem Informasi Manajemen Bebasis Komputer
1.3.3 Mengetahui  Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Sistem 
         Informasi Manajemen Keperawatan di Indonesia
1.3.4 Mengetahui Sistem Informasi  Manejemen Keperawatan di Indonessia
1.3.5 Mengetahui Aplikasi Sistem Informasi Keperawatan di Indonesia
1.3.6 Mengetahui Program – Program Dalam Sistem Informasi Manajemen
         Keperawatan
1.3.7 Mengetahui Kelebihan dan Kekurang Sistem Informasi Keperawatan
        Manajemen



BAB II
PEMBAHASAN
  
2.1 Pengertian Sistem Informatika Manajemen  Keperawatan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah rangkaian kegiatan atau komponen pengumpulan data yang satu sama lain berkaitan dalam mengolah data kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang akurat, cepat dan bermutu (Hafizurachman, 2000). Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi mempunyai komponen-komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier dan rekanan (Eko, 2001)
Sistem Informasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I. 2001).Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh  Hariyati, RT.,  1999). Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh  Hariyati, RT , 1999) .Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas,efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan.
2.2  Keuntungan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
              Sistem Informasi Manajemen Keperawatan mempunyai banyak keuntungan jika dilihat dari segi efisien dan produktivitas. Beberapa keuntungan menggunakan sistem informasi manajemen keperawatan adalah  meningkatkan kualitas dokumentasi, meningkatkan kualitas asuhan, meningkatkan produktifitas kerja, memudahkan komunikasi antara tim kesehatan, memudahkan dalam mengakses informasi, meningkatkan kepuasan kerja perawat, perawat memiliki waktu lebih banyak untuk melayani pasien, menurunkan Hospital Cost, menurunkan Lost of data and information, mencegah Redundancy (Kerangkapan Informasi).Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan atau keputusan di keperawatan /Decision support system dan Executive information system (Eko, 2001). Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur, BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan . Data yang akurat pada keperawatan dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khusus dan riset kesehatan pada umumnya.
2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Sistem Informasi Manejemen keperawatan di Indonesia
Sistem informasi manajemen (SIM) berbasis komputer banyak kegunaannya, namun pelaksanan SIM di Indonesia masih banyak mengalami kendala.
2.3.1 Faktor Pendukung Pelaksanaan SIM Keperawatan di Indonesia yaitu  :
a. Adanya perusahaan (yang dikelola oleh profesi keperawatan) yang menawarkan produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan di Rumah Sakit. Sekalipun memiliki harga yang cukup tinggi tetapi keberadaan perusahaan ini dapat mendukung pelaksanaan SIM keperawatan di beberapa rumah sakit yang memiliki dana cukup untuk membeli produk tersebut.
b. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas. Undang-undang ini merupakan bentuk perlindungan hukum atas dokumen yang dimiliki pusat pelayanan kesehatan, perusahaan atau organisasi.
c. Aspek etik karena sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga kerahasiaan data pasien. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mengakses data melalui SIM ini, misalnya dokter, perawat, pasien sendiri.
2.3.2 Faktor Penghambat Pelaksanaan  SIM Keperawatan di Indonesia yaitu :
a.Untuk memutuskan menerapkan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan berbasis komputer tidak terlalu mudah. Hal ini kerena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil keputusan atau kebijakan bukan dari profesi perawat , sehingga seringkali keputusan tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan dimentahkan lagi karena tidak sesuai dengan keinginan pengambil keputusan.Pihak manajemen rumah sakit masih banyak yang mempertanyakan apakah SIM keperawatan ini akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan kualitas pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
b. Ketidaksiapan Sumber Daya Manusia  keperawatan
 Ada banyak sumber daya manusia di institusi pelayanan kesehatan yang belum siap menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi teknologi yang sedang berkembang. Pemahaman yang kurang tentang manfaat SIM menjadi salah satu faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
c.Faktor Sumber Dana
Sebagaimana kita tahu bahwa untuk mendapatkan sistem informasi manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan di rumah sakit, membutuhkan biaya yang cukup besar . Masalahnya sekarang, tidak setiap rumah sakit memiliki dana operasional yang cukup besar, sehingga seringkali SIM keperawatan gagal diterapkan karena tidak ada sumber dana yang cukup. Aspek keempat adalah kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung. Pelaksanaan SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak perangkat keras atau unit komputer untuk mengimplementasikan program tersebut.
2.4. Kencenderungan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan di Indonesia
a.Semakin tingginya beban kerja perawat di rumah sakit menuntut adanya suatu sistem teknologi informasi yang mampu mengatasinya.
b.Tuntutan adanya dokumentasi keperawatan yang lengkap dengan hanya menggunakan cara manual tulisan tangan selama ini hanya menambah beban kerja perawat dan semakin mengurangi jumlah waktu perawat bersama pasien. Sangat tepat apabila SIM keperawatan bisa diaplikaskan.
c.Sistem informasi keperawatan di luar negeri sudah modern dan canggih dengan memanfaatkan sistem teknologi informatika, sehingga perawat di luar negeri mampu bekerja secara efisien dan dan berkualitas tinggi. Kondisi tersebut diharapkan mampu diikuti oleh perawat di Indonesia.
d.Perlunya keperawatan di Indonesia memiliki sistem informasi manajemen keperawatan dalam melakukan pelayanan kepada pasien di rumah sakit, sehingga perawat bisa bekerja lebih efektif dan efisien.
e.Pelaksanaan proses asuhan keperawatan akan lebih cepat, efektif dan efisien dengan menggunakan SIM.
f.Diharapkan hari rawat pasien lebih cepat karena interaksi pasien-perawat lebih banyak sehingga tujuan asuhan keperawatan lebih cepat tercapai
g.Profesionalisme perawat akan semakin meningkat dan pengakuan kesetaraan antara profesi perawat dengan medis akan lebih baik.
h.Citra perawat di masyarakat dan diantara profesi lain akan semakin baik.
i.Penggunaan SIM keperawatan akan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit .
2.6. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keperawatan di Indonesia
              Di Indonesia telah dikembangkan Sistem Informasi Keperawatan bahkan telah diaplikasikan di salah satu rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Islam Pondok Kopi dan Rumah Sakit Charitas Palembang.
a.Di RS Fatmawati Jakarta, sejak tahun 2002 mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berupa SIM keperawatan. Sistem pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi sudah mulai diimplementasikan sejak tahun 2004. Sistem Informasi Manajemen keperawatan ini baru sebatas menentukan rencana keperawatan.

b. Di RS Charitas Palembang, sistem dokumentasi keperawatan terkomputerisasi mulai dikembangkan sejak tahun 2002.
c. Di RSUD Banyumas sistem pendokumentasian ini baru menerapkan dengan sistem NIC-NOC.
d. Di  RSUD Cengkareng Jakarta baru sebatas pelaksanaan Clinical pathway. Dalam penelitian Isro (2009) mencoba merancang pengembangan sistem asuhan keperawatan stroke di ruang stroke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih suatu gambaran rancangan pengembangan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat, meningkatkan keselamatan pasien, memenuhi kebutuhan pasien dengan tingkat ketergantungan yang tinggi serta dapat mendukung tindakan keperawatan yang tepat.
Keunggulan sistem ini adalah :
1. Memudahkan pengelola data dalam proses pengolahan/analisis data.
2. Proses dilakukan secara otomatis.
3. Informasi yang disajikan lebih cepat dan akurat.
4. Terhindar dari masalah duplikasi data, data tidak lengkap dan data hilang karena adanya basis data
5. Tampilan report lebih menarik karena disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
6. Implementasi lebih efektif karena adanya sistem monitoring
Kelemahan Sistem ini adalah :
1. Sistem yang diusulkan untuk saat ini hanya terbatas pada ruang rawat stroke centre saja, masih diperlukan pengembangan selanjutnya.
2. Sepenuhnya mengandalkan tenaga komputer sebagai basis data,bila tenaga listrik tidak mendukung, sistem akan lumpuh
3. Prototype ini masih perlu penyempurnaan-penyempurnaan sesuai metode prototyping, melalui penyesuaian interface dan penambahan keluaran yang sesuai kebutuhan pemakai.
2.5 Program-Program yang  dirancang dan dipersiapkan  dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain :
a. Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.
b.Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
  c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
d. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e. Pembuatan angka kredit
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.
f.Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.
g. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.

h. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
 i.Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
j.Daftar SAK 
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
k.Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawa
l.Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
m.Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa
n.Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
o. Monitoring Pasien oleh Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh  Kepala Ruang dapat dilakukan ketika Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM Keperawatan ialah :
a.Hard Ware
Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
b. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
c.Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi valid.
d. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
e.Soft Ware
Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
f.Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
g.Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan  lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.
2.7. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Kelebihan SIM Keperawatan yaitu :
a.Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik.  Metode pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
b.Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System (Eko,I. 2001).
c. Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
-  Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse  station
-  Mengurangi penggunaan kertas
-  Dokumentasi keperawatan secara automatis
d. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
-  Mengurangi biaya
-  Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur
Kekurang Sistem Informasi Manajemen Keperawatan yaitu :
a. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
b.Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
c.Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
d.Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
e.Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
f.Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).











BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
  1. Pendokumentasian Keperawatan  merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
  2. Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan atau pengambil keputusan  di keperawatan
  3. Pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian.
3.2 Saran
Diperlukan suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan.





DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.  (1985).  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,. Philadephia .
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat
dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan
Jasun, (2006),  Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas
Alfitri. (2006). Peningkatan Kualitas Dokumen Keperawatan Melalui Penggunaan Aplikasi Pendokumentasian Berbasis Komputer. http://www.fik.ui.ac.id/pkko tanggal 24 Oktober 2010
Hariyati. (1999). Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer Sebagai Salah Satu Solusi Meningkatkan Profesionalisme Keperawatan. http://fikunpad.unpad.ac.id/?p=203 tanggal 21 Oktober 2010
Hasna, F. ( 2009). Nursing Information Systems In Jordan. International Journal of Nursing Practice, 15, 69–73. http://www.ebscho.com tanggal 24 Oktober 2010
Indirajit. (2001). Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi. Gramedia : Jakarta
Isro. (2009). Pengembangan Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Stroke Di Ruang Stroke Center Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih . Tesis tidak dipublikasikan. Depok : FKM UI
Kadir. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta
LEE. (2006). Nurses’ perceptions of their documentation experiences in a computerized nursing care planning system. Journal of Clinical Nursing, 15, 1376–1382. http://www.ebscho.com tanggal 30 September 2010
Mahler, C. A., Elske; Wagner, Andreas; Tautz, Angelika; Happek, Torsten; Hoppe, Bettina; Eichstädter, Ronald. (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation System on the Quality of Nursing Documentation. Journal Of Medical system Volume 31, Number 4, , pp. 274-282(279).http://www.ingentaconnect.com/content/klu/joms/2007/ 00000031/ 00000004/ 00009065, 24 Oktober 2010
Murphy, J. (2010). Nursing Informatics: The Intersection of Nursing, Computer, And Information Sciences. Nursing Economics, Vol. 28 No. 3. http://www.ebscho.com tanggal 30 September 2010
Sitorus R. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. EGC : Jakarta



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar